Masjid Qubbah As Sakhrah atau di kenal dengan Dome of the
Rock dibangun pada sekitar tahun 690M oleh Abdul Malik bin Marwan yang
merupakan salah satu raja dalam bani Umayah dan kemudian diikuti dengan
pembangunan Masjidil Aqsha yang selesai pada tahun 710M. Masjid ini
dahulu-mungkin juga sampai sekarang- di anggap sebagai masjid Al Aqsha.
Klarifikasi hal ini dapat di lihat pada blog Harry Sufehmi. Sebagian orang juga
menganggap bangunan ini bukanlah masjid melainkan hanya tumpukan batu besar.
Tahun
1928, begitu mendapat uang dari Kongsi Dagang Inggris sebanyak SGD 3000, Sultan
Singapura langsung merenovasi sebuah masjid yang ada di kawasan Little India.
Perubahan antara lain juga dengan mengganti kubah lama dengan kubah emas.
Masjid ini segera menjadi masjid terbesar di Singapura, dari sekitar 80-an
masjid yang ada.
Lain halnya di Singapura. Seberapapun besar masjid dibangun
di sini, tak 1 dB-pun bunyi adzan boleh dilantunkan. “Menganggu ketenangan,”
kata seseorang. Meski muslim perlu pengingat sholat yang unik seperti adzan,
tapi karena pemerintah tidak memahami esensi “adzan” maka adzan dilarang bunyi.
Karena minoritas maka muslim di Singapura diam saja. Bergeming. Diam juga
pilihan dan mereka membunyikan adzan lewat speaker dalam ruangan masjid saja:
tak sampai keluar. Satu-satunya (mungkin) masjid yang boleh membunyikan adzan
adalah masjid Sultan di sekitar Arab Street. Masjid Sultan adalah masjid tertua
kedua di Singapura dan dikategorikan national heritage. Oleh sebab itu, ia
mendapat perkecualian.
Masjid Al-Askari merupakan masjid syiah yang di bangun pada
tahun 944 M. Masjid ini terletak di kota Samarra, Irak. Namun sayangnya masjid
ini hancur pada bulan Februari 2006 akibat tidak langung dari invasi Amerika
Serikat ke Irak.
Masjid Suneri memiliki 3 kubah emas. Satu kubah utama, 2
lainnya di sisi kanan dan kiri. Masjid ini didirikan oleh Nawab Syed Bhikari
Khan, anak Wakil Gubernur Lahore pada tahun 1753 M.
5. Masjid
Sultan Omar Ali Saifuddin, Brunei
Brunei memiliki 2 masjid yang berkubah emas. Masjid Sultan
Omar Ali Saifuddin adalah yang didirikan pertama kali. Mulai digunakan tahun
1958, masjid ini terletak di tengah danau buatan yang bersih. Kubahnya terbuat dari
emas 24 karat. Biaya pembangunannya menghabiskan USD 5 juta. Pada zamannya,
Masjid Sultan Omar Ali diperhitungkan sebagai salah satu bangunan terindah di
dunia.
Masjid dengan kubah emas yang terbaru adalah Masjid Dian Al
Mahri yang letaknya di Depok, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Meruyung, Kelurahan
Limo, Kecamatan Cinere, Depok. Masjid ini mulai di bangun pada tahun 1999, dan
di resmikan pada bulan April tahun 2006. Masjid ini merupakan milik pribadi
dari Hajjah (Hj) Dian Djurian Maimun Al-Rasyid,seorang pengusaha dari Serang,
Banten dan pemilik Islamic Center Yayasan Dian Al-Mahri.
Masjid ini luas bangunannya mencapai 8.000 meter persegi dan
berdiri di atas lahan seluas 70 hektare. Secara umum, arsitektur masjid mengikuti
tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara),
halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan
elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para
arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan
geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung
8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam, yang melambangkan
rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit
abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya
terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada
bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima
kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24
karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, ada pilar-pilar kokoh yang
menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid
didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem. Materialnya terbuat
dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang,
tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang
pengerjaannya digarap ahli dari Italia. Di sekitar masjid dibuat taman dengan
penataan yang apik dan detail. Selain taman, juga dibangun rumah tinggal sang
pendiri masjid dan gedung serbaguna yang menjadi tempat istirahat para pengunjung
.Sedangkan untuk parkir, disiapkan lahan seluas 7.000 meter persegi yang mampu
menampung kendaraan 300 bus atau 1.400 kendaraan kecil. Untuk mencapai lokasi
ini cukup mudah, dapat digunakan angkutan umum dari terminal depok ( nomor 03)
yang menuju parung bingung. Dari sini bisa menggunakan ojek menuju jalan
Meruyung.
Masjid
yang merupakan bagian dari kompleks Istana Bolkiah didirikan pada pertengahan
tahun 1980-an untuk memperingati 25 tahun Sultan Hassanal Bolkiah berkuasa.
Masjid ini memiliki 29 kubah yang terbuat dari emas murni 24 karat. Bangunan
yang terletak di tengah taman yang asri ini mempunyai luas hampir 2 hektar
lebih. Keseluruhan kawasan masjid ini dipagari dengan kisi-kisi besi dengan
panjang kira-kira 1.082 km. Terdapat lima pintu masuk ke lokasi ini, disamping
dua pintu khusus untuk keluarga kerajaan dan tamu negara. Masjid ini memiliki 4
menara yang masing-masing tingginya 189 kaki, dimana ada sekitar 297 anak
tangga pada setiap menara tersebut. Melalui menara ini, pengunjung bisa melihat
pemandangan sekitar masjid dan juga pemandangan Bandar Seri Begawan dan Kampong
Ayer.
Maha Besar Allah,,semoga bermanfaat dan semakin menambah wawasan serta keimanan kita akan kebesaran Allah SWT. Amiin..
sumber
Maha Besar Allah,,semoga bermanfaat dan semakin menambah wawasan serta keimanan kita akan kebesaran Allah SWT. Amiin..
sumber
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !